Yusuf bin Al Husein bercerita, ketika ia pergi bersama Dzin Nun Al Mishri di tepi sebuah sungai, ia melihat seekor kalajengking besar. Di dekatnya muncul seekor katak yang juga besar. Kalajengking itu naik ke punggung katak yang kemudian menyeberang ke sisi sungai lain.
Dzin Nun mengatakan, “Kalajengking ini punya suatu keperluan, ayo kita ikuti dia !.” Kami lalu mengikuti kalajengking itu yang ternyata menghampiri seseorang yang sedang tidur dalam kondisi mabuk.
Tak lama kemudian muncul seekor ular berbisa yang merayap ingin menggigit orang yang sedang tidur itu. Tapi ia seperti meminta izin kepada kalajengking besar yang juga ada di dekat pemabuk yang tertidur. Kalajengking lalu mencapit ular tersebut hingga lari, dan tak lama kemudian ia kembali ke arah tepi sungai dan menaiki punggung katak yang tadi membawanya hingga menyeberang ke sisi sungai yang lain.
Dzin Nun membangunkan pemabuk yang tertidur itu lalu mengatakan, “Lihatlah, bagaimana Allah swt menyelamatkan hidupmu. Kalajengking itu, Allah utus kepadamu untuk menyelamatkanmu dari ular yang ingin menggigitmu.
Pemuda itu terkejut dan mengatakan, “Inikah yang Engkau lakukan terhadap orang yang telah bermaksiat kepada-Mu?” Bagaimana kebaikan-Mu dan kasih sayang-Mu terhadap orang yang berlaku taat kepada-Mu?”. Orang itu pun lalu pergi. Dzin Nun bertanya, “Mau kemana ?” Ia menjawab, “Ke rumah Allah, untuk taat kepada Allah.” (At Tawwabiin, Ibnu Quddamah, 227)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar