Jumat, 29 Mei 2009

Telaga Cermin


Suatu ketika di sebuah sabana, berkumpullah kelompok harimau. Di kelompok itu, juga tinggal beberapa harimau muda yang baru mulai belajar berburu. Ada seekor harimau muda yang terlihat menjauh dari kelompok itu. Dia ingin mencari tantangan.
Kaki-kaki mudanya melintasi rumput-rumput yang belum terjamah. Matanya terlihat waspada mengawasi sekitarnya. Tanpa disadari, kakinya menuju sebuah telaga yang menjorok ke dalam. Airnya begitu bening, memantulkan apa saja yang terlihat di atasnya. Sang harimau muda terkejut, ketika dilihatnya ada seekor harimau lain di sana. "Hei...ada harimau lain yang tinggal di dalam air."


Kamis, 28 Mei 2009

Bercermin Kepada Khalid Bin Walid

Melakoni jalan hidup tak ubahnya seperti menelusuri jalan setapak di pegunungan. Kadang menurun, suatu saat menanjak melampaui pucuk pohon tertinggi. Saat itulah, semua terlihat kecil. Bahkan, puncak gunung pun ada di telapak kaki. Berhati-hatilah, karena di balik gunung ada jurang.

Kurir Khalifah Umar Al-Khaththab agak heran dengan reaksi Khalid bin Walid. Selepas membaca surat khusus Khalifah, panglima perang Islam yang kesohor itu bicara pelan kepada sang kurir. “Jangan sampaikan pada siapa pun isi surat ini.” Dan kurir itu pun setuju.

Aku Mencintaimu Karena Allah



Indah sekali kalimat itu,
Dan kalimat itulah yang diajarkan Rasulullah Saw kepada kita, kaum beriman. Menyatakan cinta secara verbal kepada seseorang dalam hal ini bukanlah sesuatu yang mudah. Terutama, karena cinta dalam persaudaraan Islam yang dilandasi karena Allah Swt, pastilah akan sangat berat terucap secara lisan, bila tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam hati. Kalimat “aku mencintaimu karena Allah” pasti akan kelu diucapkan oleh orang yang menyimpan kehendak lain dari ucapannya.


Begitulah saudaraku,