Kamis, 22 September 2011

Mencari Tetangga di Surga

Ialah Abu Yazid al-Bustami yang dikenal rajin bermunajat kepada Allah. Pada suatu hari ia melamun. “Aku berharap kelak menjadi tetangga Rasulullah saw di surga.” Ketika tersadar, tiba-tiba terdengan suara menyeru.

“Ada seorang hamba yang kelak akan menjadi tetanggamu di surga. Ia tanggal di negeri ini.” Kata suara itu.

Gundah benar hati Abu Yazid al-Bustami hingga ia memutuskan untuk mencari sang sahabat itu.

Ketika telah berhasil menemukan ‘sang sahabat’ dan hendak menjumpai ‘sahabat’ tersebut, seorang lelaki menasihatinya. “Mengapa engkau mencari orang fasiq dan peminum arak itu. Padahal, dari tanda-tanda di dahimu kau orang shalih,” ujarnya.

Terperanjatlah hati Abu Yazid al-Bustami. Ia berpikir bahwa suara yang menyuruhnya tadi adalah setan. Jadi mengapa ia harus menurutinya ?

“Di mana tempat orang itu?” Tanya Yazid.

“Dia sekarang sedang mabuk-mabukan di tempat itu.” Ujar lelaki itu seraya menunjuk ke sebuah tempat.

Benar saja, di hadapannya kini 40 orang laki-laki sedang mabuk-mabukan. Dan tampaklah orang yang dicarinya duduk di antara mereka. Abu Yazid hendak meninggalkan mereka. Tetapi seorang memanggilnya.

“Hai Abu Yazid, mengapa engkau tidak masuk rumah ini. Bukankah engkau jauh-jauh datang kemari karena ingin menemuiku? Bukankah kau mencari tetanggamu di surga?” Suara seorang lelaki.

Dengan ragu Abu Yazid masuk ke rumah itu kembali. Ia duduk di antara mereka yang sedang mabuk-mabukan.

“Hai Abu Yazid, masuk surga jangan Cuma ingin enak sendiri. Itu bukan sifat utama seorang lelaki sepertimu. Dulu ada 80 orang fasiq yang suka mabuk-mabukan seperti yang engkau lihat saat ini. Kemudian aku berusaha mendekati mereka agar bisa menjadi tetanggaku di surga.”

Dengan dakwah dan pembinaan khusus serta izin Allah, 40 orang pemabuk itu sadar dan bertaubat. Mereka itulah tetangga Abu Yazid di surga.

Sumber : Sabili

Tidak ada komentar:

Posting Komentar